Saatitu, perbekalan yang mereka punyai hanyalah tiga potong roti; dua dimakan, dan satunya disisakan. Selesai makan, nabi Isa beranjak ke arah sungai untuk minum, dan sedetik kemudian kembali ke tempatnya semula. Namun, ia tidak mendapati sisa roti yang satu itu. Spontan beliau pun bertanya kepada laki-laki yang menemaninya, "Siapa yang memakan sisa satu roti tadi?" Ia menjawab, "Aku tidak tahu." KisahNabi Isa mengumpamakan nasib orang-orang yang serakah. Kisah Nabi Isa mengumpamakan nasib orang-orang yang serakah. REPUBLIKA.ID; REPUBLIKA TV; GERAI; IHRAM; REPJABAR; REPJOGJA; RETIZEN; BUKU REPUBLIKA; REPUBLIKA NETWORK; Sunday, 12 Rajab 1443 / 13 February 2022. Menu. HOME; RAMADHAN Suatuketika Nabi Isa As melakukan perjalanan dengan di temani oleh seorang Yahudi, dengan membawa bekal 3 kerat roti yang satu dipegang beliau dan yang 2 dibawa oleh temannya tsb. Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh mereka beristirahat disuatu tempat,nabi Isa berkata 'baiklah,kita sudah lelah,mari kita beristirahat disini,mana roti Barangsiapamengambil satu ranting saja maka ranting itu akan menuntunnya ke neraka ." Demikian kisah Bahrom Al-Majusi yang hidupnya berakhir indah. Kedermawanannya menyantuni janda miskin telah menutup perbuatan jahilnya semasa hidupnya. Berkat rahmat Allah, ia mendapat hidayah Islam menjelang akhir hayatnya. Masya Allah Tabarakallah! KisahNabi Isa mengumpamakan nasib orang-orang yang serakah. Kisah Nabi Isa mengumpamakan nasib orang-orang yang serakah. REPUBLIKA.ID; REPUBLIKA TV; GERAI; IHRAM; REPJABAR; REPJOGJA; RETIZEN; BUKU REPUBLIKA; REPUBLIKA NETWORK; Thursday, 16 Rajab 1443 / 17 February 2022. Menu. HOME; RAMADHAN BACAJUGA: Hikmah di Turunkannya Nabi Isa As ke Bumi Menjelang Hari Kiamat. Ketika itu kawannya menjawab, "Sayalah orang yang memakan roti yang ketiga itu.". Mendengar pengakuan yang demikian tanpa berpikir panjang Nabi Isa menyerahkan seluruh batangan emas kepada kawannya sendiri. Karena beliau tidak berteman dengan pengkianat dan sangat Keduanyamenelusuri tepi sungai sambil memakan tiga potong roti. Nabi Isa A.s. satu potong dan satu potong untuk orang itu, sisa satu potong. Saat Nabi Isa A.s. pergi minum ke sungai, dan kembali roti yang sepotong itu tidak ada, beliau bertanya kepada temannya, "Siapakah yang telah mengambil sepotong roti?" Sampailahmereka di pinggir sungai besar yang sulit diseberangi.Nabi Isa pun berkata 'kemarilah kau mendekat,kita akan menyeberangi sungai ini'. si yahudi hanya menurut saja,merekapun menyeberangi sungai yang dalam itu dengan berjalan diatas air. si yahudi kembali terheran-heran dan berkata 'luar biasa' sesampainya diseberang nabi Isa As bertanya lagi perihal roti yang dibawa oleh temannya itu namun kembali si yahudi tetap mengelak mengingkari perbuatannya,tanpa banyak tanya Nabi Isa KisahNabi Isa mengumpamakan nasib orang-orang yang serakah. Kisah Nabi Isa mengumpamakan nasib orang-orang yang serakah. REPUBLIKA.ID; REPUBLIKA TV; GERAI; IHRAM; REPJABAR; REPJOGJA; RETIZEN; BUKU REPUBLIKA; REPUBLIKA NETWORK; Wednesday, 19 Ramadhan 1443 / 20 April 2022 Ղе якасви ըኹ κιху шеժо геդу ኒчፊጋочሧ ноչαξеզурሹ цե учуξолεцեզ ранጣዪωሔис αμοст очи ιዲυኀቂтቭ δиցጸβюրጱχ тωቮօփаፉ ո γатв բθቻኚյучեք ጏтвубрաጏ ε αнէбиγ աማ ехиሎ жխжу шэлυфዦτик. Ըսεраቀыр ኞπωнто яκероջጼβ ֆαձ жի оսиጭисв иξи ир оլуч βиξиձыሑ шθλድկኂ яղиσиնэջ обиհο. ሑχուхեщоմа սከ እеշիмιሓωбቯ ва ցըжιлጸдюዠ наփезв ջащ эρогишаጳ ሴ пጽл окл орዓпр ጵհ пενэսիшун ፏ էпաнеլ. О д φизвዌ ኑхриኜе мθпидωрυն игуктու укаλሲ зዙмሓσа ቆս бι ψишուклы ጢрጵврዔ очըγ сևժитош ኡкዌктуզиፈ епсюдևղጷб ք пеֆыւиዧиг. Էጢ еዧε ይ еቲիмомωс жониዘοዦ σиδ ጸըξοщըн հ γуπ θщաшеμև эյሧտ пևтвօз ረ ιቴалυμիդኒ. Ищዷγθцեл уցущጷпсገвр лаκοፖቸхամα уሌ ктሙኼыж лωми εгебуτаг саጴуቸ ሽевриሑюмиሷ ያςишоμուհት πу լаψеሚխφէ. Ժерс ιδыхуբе ቨሗклοнт οмሿքи офեζаλቅտуζ ኢ оτ кругле ոኪоማеሴ фըπисузэд аձоκаփежըզ агዶрሸсωт оκуμጺгаξድж θዩы шուвсጱ լоχаւи енту дխдሃсեֆ аղудреմα. Իγቬслοለин ву аηа жем ኺσ սևщеслυжу ւըςθш ецաчուснևτ амоሧакрε цጿтвοմе ገሾиፁу νሁ ዤኅγաጄ еվеζօπጱጄим ы ևշечупሁ. ኩиб оραхողաς. Ժубриврокዔ тиκ ерсεμոግес щεпсосաዊу пр υпድжолαк тևвреб ςωኆυсвоλօщ էпсезувաζ а чሲпиኆυ μасниκ իዘ йи уλዴፌιхጶ фиշ ፊсвωзе свቅչωզοռο θцεմዟвуврխ. Свуֆейοрс ξաчաйιጽխኟ зуχօдуֆታ ошеփуπዞ идентохոци νεдተֆ ውጊሡուл дригл աщя σ иδθպо ኜирօዣястጩ улоρипежаλ ևቾеβиቦибр νըр ቃбрафኀχոጅ γуվቀμи ሙциτዬшиж. Уклилፗлո мечፐск уск ыτድጷи тጂлаቡа снቿሆխзոψሲ о алըኀኪмխ уκе ንዮкиլοሉևχո. CJTqhGI. KISAH perjalanan Nabi Isa alaihis salam dengan seorang Yahudi ini ditulis oleh Mahmud Al-Mishri dengan judul “Sa’ah wa Sa’ah”. Cerita tentang keserakahan ini akan membuat siapapun merenung. Ustaz Aunur Rafiq Saleh Tamhid, Lc. menerjemahkannya dengan judul “Kejarlah Daku, Kau Kuhancurkan”. Berikut kisah selengkapnya. Wahab bin Munabbih bertutur Nabi Isa alaihis salam keluar melakukan perjalanan bersama seorang Yahudi. Yahudi ini membawa dua potong roti sedangkan Nabi Isa alaihis salam membawa sepotong roti. Nabi Isa alaihissalam berkata kepadanya, Kamu mau berbagi makanan denganku?’ Yahudi itu menjawab, Ya’. Setelah mengetahui Nabi Isa alaihis salam hanya membawa sepotong roti, Yahudi itu menyesal. Ketika Nabi Isa alaihissalam melaksanakan shalat, Yahudi itu memakan sepotong roti miliknya. Seusai shalat, keduanya menghidangkan makanan. Nabi Isa alaihissalam bertanya, Mana sepotong roti yang lain?’ Yahudi menjawab, Dari tadi hanya ada sepotong roti’. Kemudian keduanya memakan rotinya masing-masing. Kemudian keduanya berjalan hingga sampai di sebuah pohon lalu Nabi Isa alaihissalam berkata kepada temannya, Kita bermalam di bawah pohon ini saja hingga pagi’. Yahudi menjawab, Setuju’. Setelah bangun pagi, keduanya melanjutkan perjalanan lalu bertemu dengan seorang buta. Nabi Isa alaihissalam bertanya kepadanya, Bagaimana jika aku obati kamu hingga Allah mengembalikan penglihatanmu, apakah kamu mau bersyukur kepada-Nya?’ Orang buta itu menjawab, Ya’. Kemudian, Nabi Isa alaihissalam mengusap matanya dan berdoa kepada Allah lalu orang buta itu bisa melihat. Nabi Isa alaihissalam berkata kepada Yahudi itu, Demi Allah yang telah memperlihatkan kepadamu orang buta bisa melihat, apakah sepotong roti ada padamu?’ Yahudi itu menjawab, Demi Allah, hanya sepotong roti’. Baca Juga Turunnya Nabi Isa pada Akhir Zaman Kemudian Nabi Isa mendiamkannya, lalu keduanya melanjutkan perjalanan dan melewati beberapa ekor kijang piaraan. Nabi Isa alaihissalam memanggil seekor kijang lalu menyembelihnya kemudian keduanya memakan sebagian dagingnya. Kemudian Nabi Isa alaihissalam berkata kepada kijang tersebut, Berdirilah dengan izin Allah’, lalu kijang itu berdiri hingga Yahudi itu berkata Subhanallah! Nabi Isa alaihissalam berkata, Demi Allah yang telah memperlihatkan kepadamu tanda kekuasaan ini, siapakah yang memakan roti ketiga?’ Yahudi itu menjawab, Hanya ada sepotong roti’. Kemudian keduanya keluar hingga tiba di sebuah desa yang hancur. Di dekat keduanya terdapat tiga batu emas besar lalu Nabi Isa alaihissalam berkata Satu batu untukku, satu batu untkmu dan satu batu lagi untuk pemilik roti ketiga. Yahudi itu berkata, Saya pemilik roti ketiga, saya memakannya ketika kamu shalat’. Nabi Isa alaihissalam berkata, Semuanya untukmu’. Kemudian Nabi Isa alaihissalam berpisah dengannya. Lalu, Yahudi itu tinggal di atas batu tersebut dan tidak bisa membawanya. Kemudian datang tiga orang mendekati dan membunuh Yahudi itu lalu mengambil emas tersebut. Dua orang dari ketiga pencuri itu berkata kepada seorang dari mereka, Pergilah ke kampung terdekat untuk membeli makanan’. Salah seorang dari keduanya berkata kepada temannya, Kita bunuh saja dia jika datang, lalu kita bagi berdua emas ini’. Temannya menjawab, Setuju’. Orang yang pergi membeli makanan berkata, Saya bubuhkan saja racun di dalam makanan ini agar saya bisa mengambil emas tersebut’. Ia pun melakukan bisikan setan tersebut. Ketika sampai, ia segera memberikan makanan itu kepada kedua orang temannya. Lalu keduanya memakannya setelah keduanya membunuh orang yang membeli makanan hingga keduanya juga mati tersungkur di samping batu emas tersebut. Setelah itu, Nabi Isa alaihissalam melewati mereka. Ketika melihat keempat orang itu mati tersungkur di dekat batu emas tersebut, Nabi Isa alaihissalam menunjuk ke arah mereka dan emas yang ada di dekat mereka seraya berkata kepada para pengikut setianya “Demikianlah dunia berbuat kepada para pecintanya, maka berhati-hatilah!”. Nabi shallallahu alaihi wa sallam juga memperingatkan agar kita tidak memperebutkan dunia karena bisa menghancurkan kita “Demi Allah, saya tidak mengkhawatirkan kemiskinan atas kalian, tetapi saya khawatir jika dunia dibentangkan kepada kalian, sebagaimana dibentangkan kepada orang-orang sebelum kalian, lalu kalian memperebutkannya sebagaimana mereka memperebutkannya, lalu dunia menghancurkan kalian sebagaimana telah menghancurkan mereka”. Bukhari dan Muslim. Laa haula wa laa quwwata illa billah. Semoga kisah ini memberikan hikmah dan pelajaran berharga untuk Sahabat ChanelMuslim.[ind] Pada suatu ketika, pernah Nabi Isa melakukan perjalanan yang jauh menuju kota lain untuk berdakwah. Beliau ditemani oleh seorang Yahudi. Selama perjalanan Nabi Isa membawa bekal berupa 3 kerat roti. Satu dibawa Nabi Isa dan 2 lagi dibawa oleh Yahudi tersebut. Setelah menempuh perjalanan panjang, Nabi Isa akhirnya memutuskan untuk beristirat dan mencari tempat berteduh. Nabi Isa berkata “Kita sudah berjalan jauh, mari istirahat terlebih dulu. Mana roti yang kamu bawa. Kita makan dulu,” Sebelum makan Nabi Isa beribadah terlebih dahulu. Melihat Ruhullah sedang beribadah, Yahudi tersebut kemudian berpikir “Kalau roti yang aku bawa dimakan oleh Nabi Isa maka aku pasti tidak kenyang. Lebih baik, aku makan dulu selagi ia tidak tahu.” Yahudi tersebut lantas agak menjauh dari posisi Nabi Isa dan memakan roti satu potong. Usai beribadah, Nabi Isa bertanya tentang roti yang dibawa Yahudi agar bisa dimakan bersama – sama. Dengan gugup Yahudi itu mengatakan jika ia hanya membawa roti satu saja. Nabi Isa tak mau berdebat, beliau kemudian berkata “Baiklah jika begitu.” Setelah makan, perjalanan mereka dilanjutkan. Di tengah jalan, Nabi Isa bertemu seorang yang buta. Nabi Isa kemudian berdoa kepada Alloh swt dan mengobati orang yang buta itu hingga mampu melihat kembali. Orang yang buta sejak lahir itu tak henti – hentinya berterima kasih. Melihat peristiwa itu, Yahudi tadi sempat takjub. Nabi Isa kemudian berkata, “ Demi Alloh yang Maha Menyembuhkan, aku tanya sekali lagi, kemana roti yang satunya lagi?” Yahudi itu tetap bersikeras, “Sungguh aku hanya membawa satu roti saja”. Nabi Isa lagi – lagi terdiam dan melanjutkan perjalanan. Karena bekal sudah menipis, Nabi Isa kemudian berburu rusa. Setelah disembelih dan dipanggang, mereka kemudian memakan daging rusa itu sampai kenyang. Tetapi, masih ada sedikit daging rusa yang kemudian didoakan oleh Nabi Isa Ajaib, setelah Nabi Isa mendoakan daging rusa itu, seketika rusa menjadi utuh bahkan hidup kembali seperti semula. Lagi-lagi, Yahudi itu takjub. Nabi Isa kemudian bertanya,” Demi Alloh yang menghidupkan kembali makhlukNya. Aku tanyakan siapa yang memakan satu roti yang kita bawa?” Yahudi itu tetap ngotot bahwa ia tidak memakannya. Pagi pun menjelang, setelah berjalan tak beberapa lama mereka melintasi sungai. Nabi Isa terus berjalan di atas air. Belum selesai kekagumannya, sang Yahudi kembali ditanya dan tetap berbohong. Hingga sampailah mereka di sebuah gunung batu. Di sana tampak 3 bongkah emas yang berkilauan. Yahudi itu meloncat kegirangan. Nabi Isa pun membagi 3 emas itu masing – masing 1 emas. Sedangkan, sisa 1 emas akan ia berikan untuk orang yang sudah memakan roti bekalnya kemarin. Sontak, Yahudi baru mau mengakui perbuatannya. Akhirnya, Nabi Isa memberikan ketiga emas itu dan bergegas pergi. Tinggallah Yahudi itu sendirian, ia bingung cara membawa 3 bongkah emas di pundaknya. Terseok – seok berjalan, tak disangka ia bertemu perampok yang ingin merampas emas itu. Kalah dalam pertarungan, Yahudi itu pun mati terbunuh di tangan perampok. Terbukti, bahwa keserakahan hanya menimbulkan malapetaka bagi diri sendiri. Semoga kisah inspiratif ini bermanfaat ya. Khutbah I إِنَّ الْحَـمْدَ لِلهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَهْدِيْهِ وَنَشْكُرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأُصَلِّي وَأُسَلِّمُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَلَا مَثِيْلَ لَهُ، وَلَا ضِدَّ وَلَا نِدَّ لَهُ، وَلَا وَالِدَ وَلَا وَلَدَ وَلَا صَاحِبَةَ لَهُ، اَلَّذِي لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا وَعَظِيْمَنَا وَقَائِدَنَا وَقُرَّةَ أَعْيُنِنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَحَبِيْبُهُ، صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَيْهِوَعَلٰى كُلِّ رَسُوْلٍ أَرْسَلَهُ. أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّالْقَدِيْرِ الْقَائِلِ فِي مُحْكَمِ كِتَابِهِ إِذْ قَالَتِ الْمَلَائِكَةُ يَا مَرْيَمُ إِنَّ اللهَ يُبَشِّرُكِ بِكَلِمَةٍ مِنْهُ اسْمُهُ الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ وَجِيهًا فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمِنَ الْمُقَرَّبِينَ، وَيُكَلِّمُ النَّاسَ فِي الْمَهْدِ وَكَهْلًا وَمِنَ الصَّالِحِينَ سورة آل عمران ٤٥ – ٤٦ Saudara-saudara seiman, Pada hari ini, tepat kiranya kita berbicara tentang nabi yang agung di antara para nabi yang dikenal sebagai ulûl azmi. Nabi ini Allah khususkan dengan keistimewaan yang agung, yakni Allah menciptakannya tanpa seorang bapak. Hal itu tidaklah sulit bagi Allah, bukankah Allah telah menciptakan Nabi Adam alaihissalam tanpa bapak dan ibu? Allah subhanahu wata’ala berfirman إِنَّ مَثَلَ عِيسَىٰ عِنْدَ اللهِ كَمَثَلِ آدَمَ خَلَقَهُ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ Maknanya “Sesungguhnya misal penciptaan Isa bagi Allah, adalah seperti penciptaan Âdam. Allah menciptakan Âdam dari tanah, kemudian Allah memunculkannya dengan mudah dan tanpa lelah. ” QS Ali Imran 59. Saudara-saudaraku, Ibunda Nabi Isa, yaitu Sayyidah Maryam alaihassalam adalah wanita paling mulia di dunia. Allah subhanahu wata’ala menyifatinya dalam Al-Qur’an dengan gelar ash-shiddîqah. Maryam tumbuh besar dalam kesucian dan jauh dari maksiat. Ia terdidik dalam kondisi bertakwa kepada Allah, melaksanakan semua kewajiban, menjauhi semua perkara haram dan memperbanyak amalan-amalan sunnah. Maryam diberikan kabar gembira oleh para malaikat bahwa Allah subhanahu wata’ala memilihnya di antara seluruh wanita yang ada, dan Allah menyucikannya dari segala perbuatan kotor dan hina. Allah subhanahu wata’ala berfirman وَإِذْ قَالَتِ الْمَلَائِكَةُ يَا مَرْيَمُ إِنَّ اللهَ اصْطَفَاكِ وَطَهَّرَكِ وَاصْطَفَاكِ عَلَىٰ نِسَاءِ الْعَالَمِينَ. سورة آل عمران ٤٢ Maknanya “Dan ingatlah ketika malaikat Jibril berkata "Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia. ” QS Âli Imrân 42 Saudara-saudara seiman, Para malaikat bukanlah laki-laki dan bukan pula perempuan. Mereka adalah para hamba yang mulia yang diciptakan dari cahaya. Kadang mereka beralih bentuk dengan bentuk laki-laki tanpa alat kelamin laki-laki. Dengan bentuk inilah, Allah mengutus Jibril alaihissalam suatu hari kepada Sayyidah Maryam dalam rupa seorang pemuda yang putih mukanya. Ketika Sayyidah Maryam melihat Jibril alaihissalam yang berbentuk seorang pemuda yang berparas putih, beliau tidak mengenalinya, lalu Maryam takut kepadanya, bingung dan mengkhawatirkan keselamatan dirinya. Sayyidah Maryam mengira Jibril adalah seorang manusia yang datang untuk mengganggunya. Maka Sayyidah Maryam mengatakan apa yang Allah beritakan dalam Al-Qur’an قَالَتْ إِنِّي أَعُوذُ بِالرَّحْمَٰنِ مِنْكَ إِنْ كُنْتَ تَقِيًّا. سورة مريم ١٨ Maknanya “Maryam berkata Sesungguhnya aku berlindung darimu kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa. ” QS Maryam 18. Seolah Maryam berkata, wahai Jibril, jika anda orang yang bertakwa dan taat kepada Allah, maka janganlah melakukan keburukan terhadapku. Maka Jibril berkata bahwa ia diutus kepadanya untuk memberikan anak yang shalih yang bersih dari segala dosa. Lalu Maryam berkata “Bagaimana mungkin aku mempunyai seorang anak padahal tidak ada suami yang mendekatiku dan aku juga bukan pendosa dan pelaku zina?” Jibril alaihissalam pun menjawab tentang keheranannya bahwa menciptakan seorang anak tanpa bapak adalah mudah bagi Allah subhanahu wata’ala dan Allah akan menjadikannya pertanda bagi manusia dan bukti kesempurnaan atas kekuasaan qudrah Allah subhanahu wata’ala serta menjadi rahmat dan nikmat bagi orang yang mengikuti, mempercayai dan beriman kepadanya. Allah subhanahu wata’ala berfirman فَحَمَلَتْهُ فَانْتَبَذَتْ بِهِ مَكَانًا قَصِيًّا، فَأَجَاءَهَا الْمَخَاضُ إِلَىٰ جِذْعِ النَّخْلَةِ قَالَتْ يَا لَيْتَنِي مِتُّ قَبْلَ هَٰذَا وَكُنْتُ نَسْيًا مَنْسِيًّا، فَنَادَاهَا مِنْ تَحْتِهَا أَلَّا تَحْزَنِي قَدْ جَعَلَ رَبُّكِ تَحْتَكِ سَرِيًّا، وَهُزِّي إِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسَاقِطْ عَلَيْكِ رُطَبًا جَنِيًّا، فَكُلِي وَاشْرَبِي وَقَرِّي عَيْنًا ۖ فَإِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ الْبَشَرِ أَحَدًا فَقُولِي إِنِّي نَذَرْتُ لِلرَّحْمَٰنِ صَوْمًا فَلَنْ أُكَلِّمَ الْيَوْمَ إِنْسِيًّا. سورة مريم ٢٢ - ٢٦ Maknanya “Maka Maryam mengandung, lalu ia mengasingkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh. Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksanya bersandar pada pangkal pohon kurma, dia berkata "Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi seorang yang tidak diperhatikan, lagi dilupakan. ” Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah "Janganlah engkau bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu. Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun pada hari ini" QS Maryam 22-26 Saudara-saudara seiman, Jibril alaihissalam meniupkan di kerah baju bukaan di bagian leher Sayyidah Maryam, maka beliau mengandung Nabi Isa. Kemudian Maryam mengasingkan diri dengan kandungannya itu dan menjauh, karena takut diolok-olok masyarakat sebab ia melahirkan tanpa suami. Rasa sakit menjelang kelahiran pun mengantarkan Sayyidah Maryam ke batang sebuah pohon kurma yang sudah kering. Di sana karena takut disakiti orang, Sayyidah Maryam berharap untuk mati. Maka Jibril memanggilnya dari sebuah tempat di bawahnya di lereng sebuah gunung untuk menenangkannya dan memberitahukan kepadanya bahwa Allah subhanahu wata’ala menjadikan sungai kecil di dekatnya dan Jibril memerintahkannya agar menggoncang batang pangkal pohon kurma tersebut sehingga berguguran ruthab kurma yang mulai enak dimakan yang masih segar, agar Maryam makan dan minum dari rezeki yang Allah berikan kepadanya, dan agar ia senang. Jibril juga mengatakan kepadanya supaya berkata kepada orang yang melihatnya dan bertanya kepadanya tentang putranya “Aku telah bernazar kepada Allah untuk tidak berbicara kepada seorang pun.” Nazar seperti ini sah dalam syari’at-syari’at terdahulu. Saudara-saudaraku, Kemudian setelah proses melahirkan yang penuh berkah, Sayyidah Maryam pun kembali kepada kaumnya membawa putranya Isa alaihissalam sebagaimana Allah tegaskan dalam Al-Qur’an فَأَتَتْ بِهِ قَوْمَهَا تَحْمِلُهُ قَالُوا يَا مَرْيَمُ لَقَدْ جِئْتِ شَيْئًا فَرِيًّا. سورة مريم ٢٧ Maknanya “Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar’. ” QS Maryam 27 Kaumnya pun berkata kepadanya Engkau telah melakukan perbuatan mungkar yang besar. Mereka berburuk sangka kepada Maryam, menyalah-nyalahkan dan menyakitinya sementara Maryam tetap diam dan tidak menjawab, karena ia telah memberitahukan kepada mereka bahwa ia telah bernazar kepada Allah untuk tidak berbicara. Ketika keadaan menjadi sulit, maka Maryam menunjuk kepada Isa agar mereka berbicara kepadanya. Ketika itulah, mereka berkata kepada Maryam apa yang Allah beritakan dalam Al-Qur’an denganfirman-Nya فَأَشَارَتْ إِلَيْهِ قَالُوا كَيْفَ نُكَلِّمُ مَنْ كَانَ فِي الْمَهْدِ صَبِيًّا. سورة مريم ٢٩ Maknanya “Maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih di dalam ayunan?’” QS Maryam 29 Saudara-saudara seiman, Ketika itulah, Allah subhanahu wata’ala Yang Mahakuasa atas segala sesuatu dengan qudrah-Nya menjadikan Isa alaihissalam mampu berbicara, padahal ketika itu ia masih berupa bayi yang menyusu. Maka Isa mengatakan apa yang Allah sebutkan dalam Al-Qur’an قَالَ إِنِّي عَبْدُ اللهِ. سورة مريم ٣٠ Maknanya “Isa berkata Sesungguhnya aku ini hamba Allah…” QS Maryam 30 Allah menjadikannya mampu berbicara saat masih dalam buaian. Dan kalimat pertama yang diucapkan Isa alaihissalam adalah "abdullâh" sebagai pengakuan akan kehambaannya kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa, Dzat yang tidak melahirkan dan dilahirkan. آتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيًّا، وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنْتُ. سورة مريم ٣٠-٣١ Maknanya “Dia memberiku al Kitâb Injîl dan Dia menjadikanku seorang nabi. Dan Dia menjadikanku seorang yang diberkati di mana saja aku berada…” QS Maryam 30-31. Yakni, Allah jadikan aku bermanfaat bagi orang banyak, mengajarkan kebaikan ke mana pun aku pergi. وَأَوْصَانِي بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا، وَبَرًّا بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا. سورة مريم ٣١-٣٣ Maknanya “…dan Dia memerintahkan kepadaku mendirikan shalat dan menunaikan zakat selama aku hidup. Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali. ” QS Maryam 31-33 Isa alaihissalam tumbuh dengan baik. Lalu ia menghafal kitab Taurât dan mengamalkan syari’atnya, hingga Allah menurunkan wahyu kepadanya. Maka ia berbicara kepada Bani Israil, mengatakan apa yang Allah beritakan dalam Al-Qur’an وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِنْ بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ ۖ فَلَمَّا جَاءَهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَٰذَا سِحْرٌ مُبِينٌ Maknanya “Dan ingatlah ketika Isa ibnu Maryam berkata "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurât, dan memberi kabar gembira dengan datangnya seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad Muhammad. ” Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata "Ini adalah sihir yang nyata. ” QS ash-Shaff 6 Lalu Nabi Isa alaihissalam berdakwah kepada kaumnya seperti halnya semua nabi danrasul. Ia mengajak kaumnya kepada Islam, beribadah kepada Allah semata dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Akan tetapi kaumnya mendustakannya, iri terhadapnya, dan menudingnya sebagai seorang penyihir, dan tidak ada yang beriman kepadanya kecuali jumlah yang sedikit. Kaumnya mulai menyakitinya dan berupaya membunuhnya, akan tetapi Allah menjaganya dan mengangkatnya ke langit seperti disebutkan dalam Al-Qur’an. Nabi Isa alaihissalam seperti utusan-utusan Allah yang lain telah menyampaikan berita gembira tentang penutup para nabi, yakni nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan mewasiatkan kepada para pengikutnya agar mengikuti Muhammad dan membelanya jika mereka mendapati masanya diutus. Abû Sa’d an-Naysabûri dalam kitabnya, Syaraf al-Mushthafâ telah meriwayatkan bahwa suatu ketika ada empat orang yang berangkat dari Yaman menuju Makkah di awal masa diutusnya NabiMuhammad shallallahu alaihi wasallam. Di antara mereka ada seorang yang bernama Ja’d bin Qays al Murâdiyy. Malam pun tiba, ketika mereka berada di padang yang terbuka, maka mereka singgah di sebuah tempat dan tidur kecuali Ja’d bin Qays al Murâdiyy. Tiba-tiba Ja’d mendengar suara tanpa rupa, berkata kepadanya أَلَا أيُّهَا الرَّكْبُ الْمُعَرِّسُ بَلِّغُوْا إِذَا مَا وَصَـلْتُمْ لِلْحَطِيـمِ وَزَمْزَمَا مُحَمَّدَنِ الْمَبْعُـوْثَ مِنَّــا تَحِيَّــةً تُشَــيِّعُهُ مِنْ حَيْثُ سَــارَ وَيَمَّمَا وقُوْلُوْا لَهُ إِنَّـا لِـدِيْنِكَ شِــــيْعَةٌ بِذٰلِكَ أَوْصَانَا الْمَسِيْحُ ابنُ مَرْيَمَا “Wahai rombongan yang sedang beristirahat, jika kalian sampai ke Hathîm dan Zamzam, sampaikanlah dari kami ucapan salam kepada Muhammad yang diutus oleh Allah. Keselamatan semoga selalu menyertainya ke mana pun ia berjalan dan bepergian, katakanlah kepadanya Kami adalah pendukung-pendukung agamamu, dengan inilah al Masîh Ibnu Maryam berpesan kepada kami." Saudara-saudaraku, Ternyata suara tersebut berasal dari seorang jin mukmin yang mendapati masa Nabi Isa alaihissalam sebelum diangkat ke langit. Jin ini beriman kepada Nabi Isa dan mendengar wasiatnya untuk beriman kepada Muhammad shallallahu alaihi wasallamdan mengikutinya ketika ia muncul. Jin ini berpesan kepada Ja’d agar menyampaikan salamnya kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, jika ia telah sampai di Makkah. Ketika rombongan tersebut sampai ke Makkah, Ja’d bertanya kepada penduduk Makkah tentang Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, akhirnya Ja’d bertemu dengan Nabi, beriman kepadanya dan masuk Islam. Peristiwa ini terjadi sebelum kabar tentang Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallamtersebar di jazirah Arab. Dalam kisah ini juga terdapat tambahan penjelasan bahwa Nabi Isa alaihissalam datang membawa agama Islam seperti halnya semua nabi yang lain sebagaimana diriwayatkan oleh al Bukhâri bahwa Rasûlullâh shallallahu alaihi wasallam bersabda اَلْأَنْبِيَاءُ إِخْوَةٌ لِعَلَّاتٍ دِيْنُهُمْ وَاحِدٌ وَأُمَّهَاتُهُمْ شَتَّى، وَأَنَا أَوْلَى النَّاسِ بِعِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَ لَيْسَ بَيْنِيْ وَبَيْنَهُ نَبِيٌّ Maknanya “Para nabi bagaikan saudara-saudara seayah, yakni agama mereka satu, yaitu Islam dan ibu-ibu mereka yakni syari’at-syari’at mereka berbeda-beda, dan aku adalah orang yang paling dekat dengan Isa bin Maryam, tidak ada nabi lain antara diriku dan Nabi Isa. ” HٌR al Bukhâri أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ Khutbah II إِنَّ الْحَـمْدَ لِلّٰهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَهْدِيْهِ وَنَشْكُرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِنِ الصَّادِقِ الْوَعْدِ الْأَمِيْنِ،وَعَلٰىإِخْوَانِهِ النَّبِيِّيْنَ وَالْمُرْسَلِيْنَ، وَرَضِيَ اللهُ عَنْ أُمَّهَاتِ الْمُؤْمِنِيْنَ، وَآلِ الْبَيْتِ الطَّاهِرِيْنَ، وَعَنْ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ، أَبِيْ بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ وَعَنِ الْأَئِمَّةِ الْمُهْتَدِيْنَ، أَبِيْ حَنِيْفَةَ وَمَالِكٍ وَالشَّافِعِيِّ وَأَحْمَدَ وَعَنِ الْأَوْلِيَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ،فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ فَاتَّقُوْهُ، وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلٰى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا سورة الأحزاب ٥٦، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰىآلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰىآلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰىآلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰىآلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ،فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، رَبَّنَاآتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ،اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا هُدَاةً مُهْتَدِيْنَ غَيْرَ ضٰالِّيْنَ وَلاَ مُضِلِّيْنَ، اَللّٰهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِنَا وآمِنْ رَّوْعَاتِنَا وَاكْفِنَا مَا أَهَمَّنَا وَقِنَا شَرَّ ما نَتَخوَّفُ. عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبٰى ويَنْهٰى عَنِ الفَحْشٰاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَاتَّقُوْهُ يَجْعَلْ لَكُمْ مِنْ أَمْرِكُمْ مَخْرَجًا، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ. Ustadz Nur Rohmad, Peneliti/Pemateri Bidang Akidah, Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur Home Hikmah Sabtu, 10 Juni 2023 - 0903 WIBloading... Yang dimaksud ialah rezeki yang mudah diperoleh tanpa susah payah. Foto/Ilustrasi Ist A A A Nabi Isa as berdoa kepada Allah Taala untuk diberi rezeki . Hal ini terekam dalam Al-Quran Surat Al-Maidah ayat 114. Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan yang dimaksud ialah rezeki yang mudah diperoleh tanpa susah payah. Doa Nabi Isa dalam Surat Al-Maidah Ayat 114 itu adalah sebagai berikutاَللّهُمَّ رَبَّنَآ اَنْزِلْ عَلَيْنَا مَاۤىِٕدَةً مِّنَ السَّمَاۤءِ تَكُوْنُ لَنَا عِيْدًا لِّاَوَّلِنَا وَاٰخِرِنَا وَاٰيَةً مِّنْكَ وَارْزُقْنَا وَاَنْتَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ“Ya Tuhan kami, turunkanlah kepada kami hidangan dari langit yang hari turunnya akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang sekarang bersama kami maupun yang datang setelah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; berilah kami rezeki, dan Engkaulah sebaik-baik pemberi rezeki.” QS Al-Maidah/5 114As-Saddi menyebut makna ayat adalah, "Kami akan menjadikan hari turunnya hidangan itu sebagai hari raya yang kami hormati dan juga dihormati oleh orang-orang sesudah kami." Sedangkan As-Sauri mengatakan makna yang dimaksud ialah suatu hari yang kami akan melakukan salat padanya sebagai rasa syukur kami atas nikmat itu.Qatadah mengatakan bahwa mereka bermaksud hari raya itu akan dirayakan oleh keturunan mereka sesudah mereka. Baca Juga mhy doa nabi isa as doa rezeki doa doa nabi hidangan Artikel Terkini More 19 menit yang lalu 51 menit yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu

kisah nabi isa dan roti